Monday, February 21, 2005

Namanya tipikal orang desa bener, dan usianya pun tak lagi muda,bahkan mungkin lebih pantas menjadi seoranga ayah bahkan terhitung tua ,orangnya gagah walaupun agak pendek, mempunyai badan berotot karena tempaan kerjaannya

Dia ikut duduk melingkar dalam majelis yang isinya rata - rata anak kelas dua sd.
Belajar mengeja huruf - huruf hija'iyah, saling melaflakn huruf2nya satu persatu gantian dan tiap giliran tiba padanya selalu ajah gelak tawa terdengar.Namun dia tidak malu untuk tetap belajar melafalkannya.

Ada satu hal yang dapat kita petik dari tokoh kita ini, keinginannya yang kuat untuk belajar agama haruslah mendapat acungan jempol.Dia tidak mendengarkan gunjingan bahkan ikut tertawa gembira bersama anak - anak yang lain walaupun umurnya lebih pantas sebagai anaknya.Baginya tiada kata terlambat dalam belajar agama

Apalagi dijaman sekarang, seakan pelajaran agama merupakan pelajaran tambahan yang dianggap kurang penting bahkan belajar mengaji kalah gensi dengan les bahasa inggris.apalagi belajar bahasa arab, mungkin banyak diantara kita yang tidak bisa sama sekali, termasuk saya sendiri.

Untuk itulah betapa penting nya kita memacu diri kita untuk kembali bangkit, dan bersemangat dalam memetik ilmu Alloh, diamana saja kita berada, di tempat kerja, di tempat kuliah bahkan dirumah sekalipun

Karena sesungguhnya sangatlah sedikit apa yang kita ketahui dari Ilmu Alloh

"Sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi muslim dan muslimah"
"TUntutlah ilmu dari buaianhingga liang lahat"